Rabu, 18 Desember 2013

DAMPAK BAHAN KIMIA TERHADAP TANAH



ABSTRAK
Tanah merupakan lapisan terluar, pencemaran tanah adalah keadaan tanah yang telah tercemar oleh benda asing yang masuk ke dalam tanah seperti limbah ataupun bahan kimia yang berasal dari manusia ataupun mesin-mesin pabrik yang mengubah kondisi tanah, baik kesuburan, kekuatan tanah dan massa tanah. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industry yang langsung dibuang ke tanah secara bebas dan tidak memenuhi syarat (illegal dumping). Oleh karena itulah pada bab ini akan diuraikan tentang pengertian pencemaran tanah, pengaruh bahan kimia terhadap tanah, dampak bahan kimia terhadap manusia dan ekosistem tanah, serta penanganan dan pencegahan pencemaran tanah.


I.              PENDAHULUAN

Perkembangan pembangunan di Indonesia dewasa ini yang semakin cepat dengan didukungnya era globalisasi, semakin menuntut manusia untuk lebih pandai memanfaatkan sumberdaya alam dalam mengelola SDA yang ada. Dalam hal ini manusia merupakan bagian dari komponen lingkungan hidup yang senantiasa saling mempengaruhi keberlangsungan SDA dann lingkungan disekitar untuk masa yang akan datang.
Seiring dengan bertambahnya kebutuhan manusia, banyak pula diciptakan pemuas / pemenuhan kebutuhan manusia. Untuk itu muncullah pabrik-pabrik industri sebagai pengolah bahan mentah untuk kemudian diolah dengan sedemikian rupa untuk selanjutnya dikonsumsi masyarakat. Dalam jumlah produksi yang sangat besar tiap harinya akan menghasilkan sisa-sisa hasil dari proses pengolahan yang tidak terpakai. Sisa-sisa inilah (limbah) bila terakumulasi dalam jangka waktu yang lama dapat mencemari lingkungan bila tidak ada penanganan khusus.
Selain itu limbah rumah tangga seperti sisa air deterjen, sampah plastik dll. Meskipun masih termasuk limbah ringan namun apabila dalam jumlah yang besar maka dapat merusak lingkungan terutama tanah. Dan juga penggunaan pestisida yang berlebihan akan mencemari tanah dan pestisida tersebut akan terserap akar dan masuk ke dalam tanaman, sehingga tanaman tersebut menjadi racun saat di makan manusia, selain itu serangga akan semakin kebal terhadap pestisida.  Untuk itulah diperlukan penanganan yang tepat dalam pengolahan limbah-limbah industri maupun limbah rumah tangga.

II.                PERMASALAHAN

1.      Apakah pengertian pencemaran tanah?
2.      Apa sajakah penyebab pencemaran tanah?
3.      Bagaimanakah pengaruh bahan kimia terhadap tanah?
4.      Apakah dampak bahan kimia terhadap manusia dan ekosistem tanah?
5.      Bagaimanakah upaya penanganan dan  pencegahan pencemaran tanah?




III.             PEMBAHASAN
1.      Pengertian Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan tanah yang telah tercemar oleh benda asing yang masuk ke dalam tanah seperti limbah ataupun bahan kimia yang berasal dari manusia ataupun mesin-mesin pabrik yang mengubah kondisi tanah, baik kesuburan, kekuatan tanah dan massa tanah.
    Gambar 1. Limbah pabrik.
Menurut PP No. 150 Tahun 2000 disebutkan bahwa “Pencemaran tanah adalah kerusakan tanah untuk produksi biomassa, adalah berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui criteria baku kerusakan tanah”.
Ketika suatu zat yang berbahaya tumpah ke atas tanah, maka akan ada 2 kemungkinan, yaitu: meresap masuk ke dalam tanah dan menguap ke udara yang dapat menimbulkan hujan asam yang juga berpengaruh pada tanah.

2.      Penyebab Pencemaran Tanah
a.       Tumpahan minyak
Tumpahan minyak ini dapat berasal dari kendaraan tangki yang terguling atau bocor. Juga dapat dari jurigen minyak yang menetes, karenba sedikit demi sedikit pun dapat menjadi bukit.
b.      Penggunaan Pestisida
Penggunaan pestisida memang bermanfaat, namun jika terlalu banyak, maka akan mencemari tanah dan akan terserap oleh akar tumbuhan, sehingga tanaman tersebut akan menjadi racun saat dimakan oleh manusia, selain itu serangga yang terkena akan semakin kebal keturunannya terhadap pestisida.
c.       Limbah Pabrik
Limbah pabrik dapat berupa gas yang dapat menghasilkan hujan asam dan merusak kesuburan tanah, atau dapat juga berupa zat cair yang dapat mencemari tanah.
d.      Limbah Domestik
Limbah dari sampah rumah tangga atau makanan-makanan yang dibuang sembarangan.
e.       Bahan yang Susah diuraikan
Plastic memerlukan waktu sekitar 500 tahun untuk dapat terurai sempurna oleh mikroorganisme.
f.       Limbah cair
Limbah cair yang dimaksud adalah seperti tinja dan susu yang sudah basi.
g.      Ladang berpindah
Tiap kali membuka ladang, aka nada pembakaran hutan, dan setelah kesuburan tanah yang dipakai berkurang, akan ditinggalkan begitu saja, padahal butuh waktu ratusan tahun untuk menumbuhkan pohon-pohon dan mengembalikan kersuburan tanah.
h.      Percobaan nuklir
Nuklir merupakan bom yang sangat besar dan tentu saja memiliki ratusan bahan kimia yang berbahaya dan memberi dampak radiasi yang efeknya hampir kasat mata pada tumbuhan dengan mata telanjang.

3.      Pengaruh Bahan Kimia Terhadap Tanah
Penggunaan bahan kimia yang sering kali dilakukan oleh manusia dapat menyebabkan berbagai dampak terhadap tanah diantaranya:
a.       Dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil atau produk pertanian.
b.      Terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia atau mahkluk hidup lain.
c.       Dapat menjadikan tanah yang seharusnya subur menjadi tidak subur.
d.      Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolism dari mikroorganisme endemic dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut.
e.       Dapat menyebabkan konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.
f.       Dapat menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai lagi untuk tanaman.
g.      Dapat merusak unsur hara (humus) yang terkandung dalam tanah.

4.      Dampak Bahan Kimia Terhadap Manusia Dan Ekosistem Tanah
Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub permukaan, zat kimia, atau limbah. Air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industry yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat.

Gambar 2. Limbah oli.
Dalam hal ini dampak pencemaran dapat dirasakan oleh manusia dan hewan secara :
a.       Langsung
Bau yang ditimbulkan oleh bahan kimia tersebut dapat menimbulkan kerusakan yang serius diparu-paru dan bahkan bisa menimbulkan kerusakan pada jaringan otak dalam yang parah.
b.      Tidak Langsung
saat ada tanaman yang bertahan hidup di atas tanah yang tercemar, tumbuhan ini tampak sehat jika dilihat sekilas, tetapi tumbuhan ini ternyata mengandung zat-zat kimia di dalam tubuhnya, yang jika dikonsumsi manusia, maka zat-zat yang ada di dalam tubuh tanaman tadi akan masuk ke dalam tubuh manusia dan menimbulkan beberapa penyakit seperti :  Kerusakan pada hati, gagal ginjal, radang pada usus, kerusakan lapisan mukus di lambung, dll
Seperti gambar,2, Jika suatu zat berbahaya telah mencemari permukaan tanah, maka dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan diantaranya:
a.       Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi.
b.      Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
c.       Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati.
d.      PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati.
e.       Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot.
f.       Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan system saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tamapak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit.
Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian sehingga harus mendapat penanggulangan yang baik dan benar untuk mengurangi bahan kimia yang ada di tanah. Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem diantaranya:
1.      Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapt menyebabkan perubahan metabolism dari mikroorganisme endemic dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat member akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.
2.      Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolism tanamna yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjut pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivative akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

5.      Upaya Penanganan dan Pencegahan Pencemaran Tanah
Apabila pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan penanggulangan terhadap pemcemaran tersebut. Tindakan penanggulangan pada prinsipnya mengurangi bahan pencemar tanah atau mendaur ulang menjadi bahan yang bermanfaat. Tanah dapat berfungsi sebagaimana mestinya, tanah subur adalah tanah yang dapat ditanami dan terdapat mikroorganisme yang bermanfaat serta tidak punahnya hewan tanah. 
Ada 2 cara untuk penanganan pencemaran tanah, yaitu:
a.      Remidiasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remidiasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremidiasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak’tangki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tanki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal.

b.      Bioremidiasi
Bioremidiasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur atau bakteri). Bioremidiasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbondioksida dan air).
Aapula langkah tindakan penanggulangan yang dapat dilakukan selain yang terdapat diatas:
1.      Sampah senyawa organic yang tidak dapat dimusnahkan dan mengganggu kesejahteraan hidup serta mencemari tanah, agar diolah atau dilakukan daur ulang menjadi barang-barang lain yang bermanfaat, misal dijadikan mainan anak-anak, dijadikan bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan kesed atau kertas karton didaur ulang menjadi tissue, kaca-kaca di daur ulang menjadi vas bunga, plastik juga dapat didaur ulang menjadi ember dan masih banyak lagi cara-cara pendaur ulang sampah.
2.      Bekas bahan bangunan (seperti keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata, berangkal, dll) yang dapat menyebabkan tanah menjadi tidak subur, dikubur dalam sumur secara berlapis-lapis yang dapat berfungsi sebagai resapan dan penyaringan air, sehingga tidak menyebabkan banjir, melainkan tetap berada di tempat sekitar rumah dan tersaring. Resapan air tersebut bahkan bisa masuk ke dalam sumur dan dapat digunakan kembali sebagai air bersih.
3.      Hujan asam yang dapat menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai lagi untuk tanaman, maka tanah perlu ditambah dengan kapur agar pH asam berkurang.
4.      Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme, cara penanganan yang terbaik dengan mendaur ulang sam[ah-sampah menjadi barang-barang yang mungkin bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding.

Pencegahan Pencemaran Tanah
Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu ditanggulangi.
Gambar 3. Sampah plastik
Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran antara lain dapat dilakukan sebagai berikut:

Langkah pencegahan
Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain:
a.       Sampah organik yang dapat membusuk/ diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/ pupuk.
b.      Sampah senyawa organik yang tidak dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme (berada dalam jumlah cukup banyak) dapat dilakukan dengan cara membakar ssampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastic dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling atau dipotong-potong menjadi partikel-partiket kecil, kemudian dikubur.
c.       Pengolahan terhadap limbah industry yang mengandung logam berat yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atua ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.
d.      Penggunaan pupuk, pestisida todak digunakna secara sembarangan namun sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.
e.       Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa yang dapat dimusnahkan atau diuraikan oleh mikroorganisme.
f.       Sampah zat radioaktif ebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumur-sumur atau tangki dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru dibuang ke tempat yang jauh dari pemukiman, misal pulau karang, yang tidak berpenghuni atau kedasar lautan yang sangat dalam.
Dengan melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran lingkungan hidup (pencemaran udara, air, dan tanah) berarti kita melakukan pengawasan, pengendalian, pemulihan, pelestarian dan pengembangan terhadap pemanfaatan lingkungan (air, udara, dan tanah) yang telah disediakan dan diatur oleh Allah Sang Pencipta, dengan demikian berarti kita mensyukuri anugerah-Nya.

KESIMPULAN
1.         Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami menjadi rusak. Ketika suatu zat berbahaya atau beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan atau masuk ke dalam permukaan tanah.
2.      Pencemaran tanah dapat disebabkan karena tumpahan minyak, penggunaan pestisida, limbah pabrik, limbah domestik, bahan yang susah diuraikan, limbah cair, ladang berpindah, dan percobaan nuklir.
3.      Zat beracun yang ada ditanah akibat dari limbah yang dihasilkan manusia akan membawa pengaruh yang buruk terhadap mikroorganisme, tanaman, bahkan manusia itu sendiri. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsiogenik untuk semua populasi. Timbale sangat berbahaya bagi anak-anak karena dapat menyebabkan kerusakan otak. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.
4.      Damapak bahan kimia terhadap tanah mengakibatkan tanah menjadi tercemar, menurunkan kesuburan tanah, menyebabkan perubahan metabolism dari mikroorganisme endemic dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat member akibat besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.
5.      Pencemaran tanah dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
a.       Remidiasi
Yaitu kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar
b.      Bioremidiasi
Yaitu proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur atau bakteri).

DAFTAR PUSTAKA












Tidak ada komentar:

Posting Komentar